Rabu, 23 Juni 2010

Mungkinkah?!!!

Ade Lia si Gadis Manis yang malang itu, baru duduk di kelas V SD, ia merasakan kesakitan yang sangat dibagian selangkangannya akibat dinodai tetangga sebelahnya Bandi seorang pemuda tanggung, anak orang kaya akibat pengaruh film video porno yang ia dapatkan dari download gratis lewat internet, sontak saja orangtua Ade Lia marah besar karena psikologi dan masa depan anaknya ternoda. Bandi diproses dan dihukum ringan karena ia keluarga berduit….”Kemanakah aku harus mengadu aku tak puas dengan aturan hukuman di negeri ini” Begitulah gerutu orangtuanya Ade…

Saat siang hari menjelang Dhuhur SMS dari temanku masuk, ia bilang “ Masya Allah”, aku balas “Apa maksudmu?”, ia jawab “Barusan aku lihat di alun-alun Kota M, tidak hanya anak-anak SMA tetapi anak-anak SMP juga banyak yang lagi pacaran, bahkan sampai berani cium-ciuman segala..meskipun dari kejauhan, tetapi aku dapat lihat aktivitas mereka dengan cukup jelas. Kejadian itu siang bolong sekitar jam 11 an, sungguh sudah hilang rasa malu mereka....Aku hanya bisa mengelus dada.. ya Rabb…. “

Alih-alih Si Bonet, adik ipar temanku ikut liburan di kampung kakaknya, tapi ternyata jarak 5 hari ia berani bermain mata dengan isteri dari kakak temanku, ketangkap basah sama bapak temanku, sampai akhirnya ia di usir pergi dan rumah tangga isteri dari kakak temanku terganggu, si isteri itu malu sendiri, dengan berat hati langsung tancap gas pulang ke orang tuanya yang lain kota, meninggalkan kedua anaknya yang masih sangat butuh kasih sayang darinya, saat itu suaminya belum tahu karena ia sedang berburuh di Jakarta. Kemudian suaminya pulang, dan masalahpun berkepanjangan….

Mba Mona, isteri sang pelaut, bermain mata dengan tukang ojek langganannya sampai berbuat hal yang tidak senonoh… Ia amat kesepian, sudah hampir setengah tahun suaminya tidak pulang. Ia merasa tidak bahagia meskipun uang kiriman mengalir jutaan rupiah setiap bulannya… Tingkahlakunya membuat masyarakat curiga dan suatu saat masyarakat melabrak rumahnya dan mereka ketangkap basah berduaan sedang berbuat mesum. Suaminya sang pelaut, seminggu kemudian pulang dan memintanya bercerai. Anak-anaknya enggan keluar rumah, jadi malu akibat ulah orangtuanya…

Amir si tukang ojek dibunuh penumpangnya saat mengojek, motornya raib, tetapi dari keterangan teman ojeknya, polisi mendapatkan informasi ciri-ciri si pelaku, dan 5 jam kemudian polisi berhasil meringkus si pelaku…Sipelaku terbukti bersalah dan dihukum cuma 6 tahun, sontak saja keluarga si korban marah karena tak puas, keluarganya menginginkan hutang mati bayar mati…..
Aki Bakir dituntut hukuman 3 bulan gara-gara ulahnya diwaktu sore memetik 3 tongkol jagung dari kebun tetanggannya, karena tak tahan melihat cucu kesayangannya kelaparan dari pagi belum makan. sesuap pun…
Ario si kontraktor rakus hanya di hukum satu tahun, padahal terbukti bersalah korupsi 450 juta uang bantuan untuk proyek jalan desa yang belum juga rampung….

Aku bertanya pada diri sendiri, seandainya ada yang mencuri lalu di hukum dengan dipotong tangannya, kapokkah ia? Maukah ia kembali mengulangi perbuatannya? Puaskah orang yang di curi dengan hukuman kepada si pencuri seperti itu? Seandainya hukumannya seperti itu, perlukah pemerintah mengeluarkan uang banyak untuk membangun gedung-gedung penjara? Memberi makan dan menjaga siang malam si terpenjara? Menggaji para penjaga penjara? Repotkah pemerintah dengan aturan hukum seperti itu? Aku mendambakan aturan-aturan hukum yang benar-benar adil, praktis, efektif alias murah biaya pelaksanaannya tetapi benar-benar memberi efek jera.
Saya yakin manusia yang masih memiliki hati nurani pasti mendambakan aturan-aturan hukum yang benar-benar adil dari sumber yang mutlak kebenarannya. Mungkinkah terwujud di negeri kita ini?!!!.....

3 komentar:

  1. Insya Allah, meskipun sampai saat ini kemungkinan itu masih sangat jauh dari kenyataan. Paling tidak, berbuat adil dan jujurlah pada diri sendir, keluarga dan lingkungan.
    Biarkan 'mereka' memuaskan diri mempermainkan peradilan di dunia, karena di akhirat kelak akan ada pengadilan yang seadil-adilnya.

    BalasHapus
  2. Makasih Bang.. Ini nasihat juga buat saya...

    BalasHapus
  3. permainan hukum di dunia terutama Indonesia sungguh menyeramkan, dgn uang kebenaran bisa berputarbalik...

    BalasHapus